Mesin 3-tak

Mungkin buat orang awam, masih bisa mencerna "Mesin 2 tak" atau "Mesin 4 tak". Tapi untuk sebagian orang, mungkin sudah tidak heran lagi mengenai "Mesin 3 tak".
Mesin ini sering disebut juga Mesin Wankel, karena memang yang menemukan adalah Felix Wankel. Dia yang menelurkan ide yang saat ini dipakai oleh pabrikan Mazda yang fenomenal dengan tipe Mazda RX8.



Dikutip dari howstuffworks.com:

Perbedaan Mesin 3-tak dan 4-tak biasa.


Ada beberapa ciri-ciri tertentu yang membedakan mesin rotari dari mesin piston biasa.

Lebih Sedikit Bagian yang Bergerak
Mesin rotari memiliki bagian yang bergerak jauh lebih sedikit daripada mesin piston empat-stroke. Sebuah mesin rotary dua rotor memiliki tiga bagian yang bergerak utama: dua rotor dan poros output. Bahkan mesin piston empat silinder sederhana memiliki setidaknya 40 bagian yang bergerak, termasuk piston, setang piston, camshaft, katup, pegas katup, rocker, timing belt, roda gigi waktu dan crankshaft.
Minimalisasi ini dapat diartikan bahwa keandalan mesin rotari lebih tinggi. Inilah sebabnya mengapa beberapa produsen pesawat (termasuk pembuat Skycar) lebih memilih mesin rotary daripada mesin piston.

Lebih Smooth
Semua bagian dalam sebuah mesin terus berputar pada satu arah, bukan layaknya mesin piston biasa yang berputar bolak-balik dalam liner silinder. mesin Rotary dapat mengurangi setiap gerakan secara bertahap sehingga dapat sama sekalitanpa getaran.

Lambat
Karena putaran rotor berada pada sepertiga kecepatan poros output, maka bagian utama mesin yang bergerak adalah lebih lambat dari bagian-bagian dalam mesin piston. Hal ini juga yang mempengaruhi keandalan.

Tantangan Desain Saat Ini.
Ada beberapa tantangan dalam merancang sebuah mesin rotari:
* Biasanya, lebih sulit (tapi bukan tidak mungkin) untuk membuat mesin berputar memenuhi peraturan emisi di Amerika Serikat.
* Biaya produksi ebih tinggi, terutama karena jumlah mesin rotari yang diproduksi tidak setinggi mesin piston biasa.
* Biasanya mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar daripada mesin piston biasa karena efisiensi termodinamika mesin dikurangi dengan lama pembakaran dan bentuk ruang bakar serta rasio kompresi yang rendah.